SEKOLAH TATAP MUKA TAHUN AJARAN BARU, INI KATA MENKES..!
JAKARTA- focuskejar.co.id - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan dimulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim sudah meminta kepada sekolah-sekolah di daerah zona hijau untuk segera menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Nadiem memahami kekhawatiran pendidik dan orangtua akan risiko penularan Covid-19 di sekolah.
Namun Nadiem juga menekankan ada risiko yang lebih besar jika tidak segera memulai pembelajaran tatap muka terbatas.
Namun kehawatiran akan pelaksanaan sekolah tatap muka secara terbatas kembali menyeruak.
Pasalnya angka kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah meningkat tajam.
Bahkan ada daerah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka terpaksa dihentikan kembali.
Seperti yang terjadi di Garut, Jawa Barat, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka akibat melonjaknya kasus Covid-19 pascalibur lebaran.
Kegiatan pembelajaran tatap muka yang baru saja dibuka beberapa hari yang lalu dihentikan sementara untuk jangka waktu dua pekan ke depan dan kembali belajar secara daring.
Pemkab Garut tak mau mengambil risiko sambil menunggu perkembangan selanjutnya.
Namun ada pula daerah yang akan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru Juli mendatang.
Salah satunya Kota Solo, Jawa Tengah, rencana pembelajaran tatap muka ini sudah digodok sejak lama dimulai dengan simulasi pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah.
Pertimbangan lainnya ialah banyak daerah di Solo yang sudah masuk zona hijau serta vaksinasi guru dan staf pendidikan yang sudah memasuki tahap akhir.
Sudah lebih dari setahun sekolah tutup karena pandemi yang tak kunjung usai ini.
Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan harus mengalkulasi ulang jika memang tetap ingin menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.
Utamanya mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Sekolah Tatap muka dilakukan secara terbatas. apa itu terbatas? Pertama hanya boleh maksimal 25% dari murid yang hadir. Tidak boleh lebih dari dua kali seminggu. Jadi seminggu hanya boleh dua kali dilakukan tatap muka. Setiap hari maksimal hanya dua jam," ujar Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (77/6/2021).
Budi Gunadi Sadikin menambahkan opsi untuk menghadirkan anak ke sekolah ditentukan sendiri oleh orang tua murid. Kementerian Kesehatan sendiri menargetkan semua guru akan divaksin sebelum sekolah tatap muka dimulai.
Sebelumnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi X, Mendikbud Nadiem Makarim menginginkan agar sekolah tatap muka dilakukan pada Juli mendatang.#hs.